Sabtu, 26 Februari 2011

SEMINAR ANTI KORUPSI

"seminar pendidikan Anti Korupsi untuk pelajar sekota Metro"


PPPK, LANTAK, LMND dan IMM Gelar Seminar Anti Korupsi
Metro,LE
Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemberantasan Penyelewengan Pajak dan Korupsi (PPPK) dan LSM lainnya, selenggarakan seminar pendidikan anti korupsi tingkat pelajar. Seminar tersebut dibuka langsung oleh Walikota Metro Lukman Hakim Rabu (15/12).

“Lukman Hakim dalam sambutannya mengharapkan seminar anti korupsi dalam rangka memperingati Hari Korupsi Se Dunia dengan peserta pelajar SMA/SMK dan SMP se Kota Metro dapat mengantisipasi korupsi sejak dini mulai dari diri sendiri dan lingkungan, “
ungkapnya.

Seminar pendidikan anti korupsi untuk pelajar lalu itu, diigagas LSM Pemberantasan Penyelewengan Pajak dan Korupsi (PPPK) dan LSM Lampung Anti Korupsi (Lantak) kerjasama dengan organisasi mahasiswa Kota Metro Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) dan Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM).

Seminar tersebut menghadirkan nara sumber dari KPK RI, Satuan Tipikor Polda Lampung serta Kejaksaan Negeri Metro, dan dibuka secara resmi oleh Walikota Metro Lukman Hakim dan di moderatori oleh Direktur Eksekutif LSM Lantak serta H Drs. Saleh Sanur.

Sekitar 200-an siswa SPM/SMA se Kota Metro beserta para guru dan kepala sekolah mereka, begitu antusias mengikuti seminar sehari tersebut. Lukman Hakim pada kesempatan itu mengatakan, dirinya menyambut baik adanya seminar pendidikan anti korupsi tersebut, agar kelak dapat diterapkan oleh pelajar sebagai generasi penerus bangsa.

“Saya selaku walikota menyambut baik akan adanya acara ini, karena selain arahan positif bagi pelajar juga dapat mengambil satu moment bagi seluruh jajaran Pemerintah bahwa Tipikor sangat merusak moral bangsa. Untuk itu saya pribadi mendukung penuh dan memberikan apresiasi yang tinggi dalam hal ini,“ungkap Lukman. Senin lalu..
Sementara Ketua pelaksana Seminar Tomy Nasution mengatakan, acara ini merupakan bagian dari kegiatan memperingati hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2010 lalu.

Tujuannya, kata Tomi panggilan akrab aktivis LSM itu, untuk mendidik anak sedini mungkin dalam mengantisipasi tindak pidana korupsi yang saat ini sudah menjadi penyakit kronis.

“Yang pada intinya tidak hanya mengenal kan arti dari tipikor terhadap pelajar namun juga mendidik mereka (pelajar,red) untuk berani mengantisipasi ataupun turut serta dalam pemberantasan tipikor khususnya di wilayah Kota Metro terutama di lingkungan sekolah dengan mengawalinya dari diri mereka sendiri. 

launching eksekutif kota lmnd metro Lampung

LMND Serukan Persatuan Nasional Anti-Neoliberalisme
Jumat, 14 Mei 2010 | 13.32 WIB | Kabar Rakyat
Laporan: Silvia Akbar


METRO, Berdikari Online: Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Metro, Lampung, menyerukan kepada seluruh tenaga-tenaga nasional dan anti-neoliberal untuk membangun persatuan nasional.
"Kita punya cita-cita yang tinggi, menghapuskan penindasan manusia atas manusia dan penindasan bangsa atas bangsa. Akan tetapi, itu tidak akan terwujud jikalau tidak ada persatuan nasional," ujar Siddiq Kurniawan dalam launching kepengurusan baru LMND Eskot Metro di Bundaran pusat kota Metro, Jumat (14/5).
Siddiq menjelaskan, beberapa persoalan di dunia pendidikan nasional saat ini, tidak dapat dilepaskan dari kehadiran penjajahan gaya baru bernama neoliberalisme. "Setiap tahunnya, Neoliberalisme menghapus kesempatan 1,5 juta remaja Indonesia untuk menikmati pendidikan, atau 3-4 orang pemuda putus sekolah dalam setiap menitnya," ujarnya.
Karena itu, lanjut Siddiq, perjuangan mahasiswa harus menjadi bagian dari sebuah perjuangan nasional seluruh kekuatan-kekuatan nasional, tidak bisa bergerak hanya dalam tuntutan sektoral belaka.
Sementara itu, ketua LMND Wilayah Lampung Lamen Hendra Saputra mengatakan, Pemda setiap daerah harus didorong untuk menerapkan pendidikan gratis di daerah masing-masing, apalagi hampir semua daerah punya potensi kekayaan alam yang melimpah.
Dalam tuntutannya, LMND Metro juga menuntut persoalan-persoalan kesejahteraan mahasiswa dan rakyat, diantaranya pendidikan gratis 12 tahun, jaminan kesehatan untuk rakyat miskin, kenaikan upah buruh dan pegawai honorer, meninjau ulang keberadaan sekolah Internasional, dan pelaksanaan pilkada secara demokratis dan partisipatoris. (Ulf)  

Seribuan Petani Demonstrasi Di Bandar Lampung

Seribuan petani dari Gerakan Petani Lampung (GPL) melancarkan aksi protes di kantor DPRD Provinsi Lampung (28/10) untuk memprotes perampasan tanah terkait pembangunan kota baru.
Proyek kota baru ini akan menjadi pusat pemerintahan pemerintah Provinsi Lampung. Namun, petani menolak rencana ini karena akan menghilangkan lahan penghidupan mereka yang sudah ditinggali sejak lama.
Disamping itu, di atas tanah seluas 1.500 hektare itu, telah tumbuh tanaman karet yang sudah berusia 3 tahun.
Sekarang ini, menurut laporan petani, dua eskavator sudah ditempatkan di lahan perkebunan para petani. Tetapi, Ali Akbar, seorang aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Japalaya, menganggap keberadaan dua eskavator itu illegal.
“Tidak ada plang proyek yang berisikan pekerjaan. Ini ilegal,” katanya.
Menjelang siang hari, perwakilan petani diterima berdialog dengan anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung. Meski berlangsung selama hampir dua jam, tidak ada kesepakatan atau hasil yang memuaskan.
Namun, pihak DPRD berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi untuk meninjau lokasi tersebut.
Ali Akbar berkeyakinan bahwa penggusuran paksa ini akan menghilangkan lapangan penghidupan ribuan petani.

Demo Mahasiswa

Di kotamadya metro, puluhan mahasiswa menggelar aksi untuk merespon 82 tahun Sumpah Pemuda. Aksi ini merupakan gabungan dari LMND, KAMMI, dan LDK STAIN Jurai Siwo Metro.
Aksi dipusatkan di bundaran kota Metro.
Massa mengatakan bahwa SBY-Budiono sudah gagal menjalankan mandat rakyat, sehingga perlu diganti.
Demonstran juga menyerukan agar pemuda-pemudi bersatu untuk melawan imperialisme neoliberal. (Ts)